Beranda Berita

Amman Dikabarkan Mau Ekspansi Tambang, Bakal Saingi Freeport?

106

Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) —yang dikabarkan bakal melakukan ekspansi terhadap tambang yang saat ini ada atau eksisting di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat — merupakan penambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia.

Adapun, posisi AMMN berada di bawah PT Freeport Indonesia (PTFI) yang menempati posisi nomor wahid.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep) Bisman Bakhtiar tidak mengetahui dengan pasti ihwal aset cadangan dan sumber daya yang berada di NTB tersebut, tetapi memastikan tidak lebih besar dibandingkan dengan tambang milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua.

Lalu, bagaimana perbandingan cadangan dan sumber daya kedua perseroan?

Dilansir melalui situs resmi, AMMN melalui Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) mengoperasikan tambang Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Batu Hijau memiliki cadangan 16,6 miliar pon tembaga dan 22,5 juta ons emas.

Selanjutnya, menyitir data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada 2022, total sumber daya bijih dan logam tembaga di Nusa Tenggara Barat masing-masing sebesar 5,06 miliar ton dan 26,99 juta ton.

Sementara itu, total cadangan bijih dan logam tembaga di NTB masing-masing sebesar 782 juta ton dan 3,13 juta ton. Di lain sisi, total sumber daya bijih dan logam emas di NTB masing-masing sebesar 5,85 miliar ton dan 1,997 ton.

Sementara itu, total cadangan bijih dan logam emas di NTB masing-masing sebesar 810 juta ton dan 276 ton.

Adapun, PT Freeport Indonesia menambang dan memproses bijih yang mengandung tembaga dan emas di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia.

Dalam sebuah kesempatan, mantan CEO Freeport-McMoRan Inc atau FCX Richard C. Adkerson melaporkan sumber daya bijih dari anak usahanya di Indonesia mencapai 3 miliar ton, tidak termasuk cadangan. Sementara itu, cadangan saat ini dapat ditambang hingga 2052.

Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2022, total sumber daya bijih dan logam tembaga di Papua masing-masing sebesar 3,38 miliar ton dan 19,8 juta ton.

Sementara itu, total cadangan bijih dan logam tembaga di Papua masing-masing sebesar 1,72 miliar ton dan 15,19 juta ton.

Di lain sisi, total sumber daya bijih dan logam emas di Papua masing-masing sebesar 3,1 miliar ton dan 1,577 ton. Total cadangan bijih dan logam emas di Papua masing-masing sebesar 1,72 miliar ton dan 805 ton.

Sebelumnya, AMMN memang dikabarkan sedang mencari pinjaman hingga US$1,5 miliar (sekitar Rp24,43 triliun) untuk memperluas tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Bloomberg.

Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini telah memperoleh komitmen dari beberapa bank, termasuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), untuk pinjaman tersebut, dengan dana yang akan digunakan untuk tambang Batu Hijau, menurut sumber yang menolak disebutkan namanya karena diskusinya bersifat pribadi.