Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan PT Freeport Indonesia: Memperkuat Komitmen Hilirisasi Melalui Pembangunan Fasilitas Pemurnian di Gresik
Pada tanggal 27 Maret 2023, PT Freeport Indonesia (PTFI) menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI untuk memaparkan kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian sebagai bagian dari komitmen hilirisasi industri tambang nasional. Dalam forum ini, PTFI menyampaikan perkembangan signifikan proyek pembangunan smelter tembaga baru dan Precious Metal Refinery (PMR) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
Hingga akhir Februari 2023, proyek pembangunan smelter tembaga telah mencapai 56,5% progres fisik, dengan total investasi mencapai USD 1,83 miliar (sekitar Rp 28 triliun). Pembangunan ini melibatkan lebih dari 13.000 tenaga kerja, dengan 98% merupakan tenaga kerja Indonesia dan 50% di antaranya berasal dari Jawa Timur. Smelter tembaga tambahan dengan kapasitas 1,7 juta ton per tahun ini dirancang menggunakan teknologi Double Flash Smelting & Converting, menjadikannya salah satu smelter tembaga berteknologi tinggi di dunia.
PMR yang sedang dibangun akan memiliki kapasitas 6.000 ton per tahun, dan akan memurnikan logam berharga seperti emas, perak, platinum, dan paladium. Kedua fasilitas ini ditargetkan selesai konstruksi pada akhir Desember 2023, dengan tahap commissioning hingga Mei 2024, dan diproyeksikan mulai beroperasi penuh pada akhir 2024.
PTFI juga menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah, BUMN, dan masyarakat sekitar. Melalui program rekrutmen tenaga kerja lokal, kolaborasi dengan UMKM, serta program CSR yang inklusif, proyek ini diharapkan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif bagi masyarakat Gresik dan sekitarnya.
Pembangunan fasilitas ini menjadi tonggak penting dalam agenda hilirisasi nasional, serta bentuk nyata kontribusi sektor tambang terhadap pertumbuhan industri dalam negeri dan peningkatan nilai tambah mineral di Indonesia.
Loading...
Reload document
Open in new tab
